Kutu kucing merupakan parasit eksternal berukuran kecil yang kerap menginfestasi kucing. Organisme ini termasuk dalam kelompok serangga penghisap darah yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada kucing peliharaan.
Jenis Kutu Kucing
Kutu kucing memiliki jenisnya, antara lain:
1. Pinjal
Pinjal atau disebut juga dengan flea adalah jenis kutu yang paling umum menyerang kucing. Ektoparasit yang memiliki nama ilmiah Ctenocephalides felis ini hidup dengan menghisap darah pada inangnya.
Pinjal berukuran kecil, kira-kira 1 – 3 mm, dan memiliki warna hitam serta berbentuk pipih. Pada kucing, pinjal akan terlihat seperti bintik hitam kecil atau seperti kotoran.
Jenis parasit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan hewan lain yang terinfeksi atau dengan lingkungan yang terkontaminasi kutu.
Gigitan pinjal atau flea dapat menyebabkan kucing peliharaan mengalami rasa gatal yang parah, reaksi alergi, hingga peradangan pada area tubuh yang terkena.
Meskipun tidak dapat hidup dan berkembang biak di kulit manusia, pinjal dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan gatal serta ruam kemerahan.
2. Caplak atau ticks
Caplak memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jenis kutu lainnya. Ukurannya bervariasi antara 1 mm hingga 1 cm.
Jenis parasit kucing ini memiliki 8 kaki dan sekilas tampak seperti laba-laba kecil berwarna putih. Namun, setelah makan, tubuhnya bisa berubah menjadi warna cokelat atau lebih gelap.
Ektoparasit ini tidak bisa terbang atau melompat seperti pinjal, tapi dapat memanjat dan menempel di tubuh kucing lalu menghisap darahnya.
Kucing bisa terkena caplak ketika bermain di luar rumah, seperti kebun, padang rumput, atau hutan
Caplak biasanya tidak berbahaya bagi kucing, tetapi kutu ini dapat menularkan bakteri penyebab penyakit lyme jika tidak segera disingkirkan.
Gejala Infeksi Kutu pada Kucing
Kutu dan telurnya biasanya akan tampak bermunculan di sekitar kulit dan bulu kucing. Saat terinfeksi kutu, kucing bisa mengalami beberapa tanda dan gejala berikut:
- Sering menggaruk tubuh dan telinga
- Sering menggigit atau menjilat tubuh
- Bulu rontok
- Bibir dan gusi pucat
- Kulit iritasi dan kemerahan
- Terlihat lesu dan tidak berenergi
- Terdapat luka terbuka, borok, atau koreng pada kulit
Fakta Kutu Kucing
Berikut beberapa fakta kutu kucing yang perlu diketahui:
1. Dapat Menularkan Parasit Lain
Perlu diketahui bahwa kutu kucing tidak hanya menyebabkan gatal, tetapi juga berpotensi membawa dan menularkan parasit seperti cacing pita pada hewan.
Ketika kucing menggigit atau menjilat area yang terinfeksi, mereka bisa menelan kutu yang terinfeksi parasit.
2. Kutu Kucing Tidak Dapat Terbang, Tapi Bisa Melompat Tinggi
Meskipun kutu tidak memiliki sayap untuk terbang, mereka mampu melompat sangat tinggi hingga 6 inci (15 cm).
Hal ini memudahkan mereka berpindah dari satu hewan ke hewan lain atau ke tempat lain di sekitar rumah.
3. Kutu Kucing Bertelur dalam Jumlah Banyak
Satu kutu betina dewasa dapat bertelur hingga 50 telur per hari.
Telur ini biasanya jatuh ke lingkungan sekitar, seperti karpet atau sofa, sehingga infeksi dapat dengan cepat menyebar dan sulit dihilangkan tanpa perawatan yang tepat.
4. Kutu Kucing Bisa Menginfeksi Manusia
Walaupun kutu kucing tidak hidup dan berkembang biak di kulit manusia, mereka bisa menggigit manusia dan menyebabkan gatal, iritasi, serta ruam kemerahan.